Friday, August 29, 2008

Lesson #16: Manfaatkan Komik, Anak Pun Berkembang

KOMIK adalah bacaan yang sangat popular. Banyak anak menyukai jenis bacaan ini. Mengapa anak menyukai komik bukanlah suatu pertanyaan yang sulit dijawab. Bagi anak komik sangat menarik karena penuh dengan gambar. Hal ini membuat komik menjadi begitu mudah untuk dipahami, bahkan oleh anak yang belum fasih membaca. Perpaduan banyak gambar dengan sedikit teks pada komik juga membuat anak tidak perlu mengerahkan daya konsentrasi tinggi untuk memahami isi ceritanya. Anak-anak bisa merasa rileks ketika menikmati ulah tokoh-tokoh dalam komik.


Begitu gemarnya anak dengan komik bahkan ada yang sampai kecanduan. Setiap ada kesempatan dihabiskan untuk membaca komik. Jika sudah membaca, mereka sulit dialihkan kegiatannya. Banyak aktivitas tertunda. Mereka jadi malas mandi, malas makan, malas mengerjakan tugas rumah, malas belajar, dst. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah. Anak jadi kurang bisa mengendalikan diri. Sering pula terjadi, anak jadi meniru semua kebiasaan si tokoh dalam komik. Jika yang ditiru adalah kebiasaan baik, maka tidak ada masalah. Namun berbeda jika anak menjadi meniru kebiasaan buruk.

Di sisi lain, sebenarnya komik juga memiliki dampak yang positif. Dengan membaca komik, anak dapat berkembang imajinasinya. Selain itu, menurut Hurlock (1978), komik dapat memberikan model yang dapat digunakan untuk mengembangkan kepribadian anak.

Menyikapi pro kontra dampak komik di atas, ada beberapa hal yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dilakukan oleh orang tua. Pertama, dampingi dan tumbuhkan sikap kritis pada anak ketika mereka membaca komik. Buka diskusi dengan akan mengenai isi cerita dalam komik yang dibacanya. Tanyakan kepada anak siapa tokoh yang disukai atau tidak disukai dan mengapa ia menyukai atau tidak menyukainya. Ajak pula anak untuk menilai dan mengkritik hal-hal yang relevan dengan kehidupan nyata. Misalnya mana yang baik dan buruk, mana yang layak ditiru dan mana yang tidak, dst.

Kedua, pilih komik yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak dan berikan komik dengan tema cerita yang bervariasi. Variasi tema ini dapat memberikan tambahan wawasan pengalaman yang beragam bagi anak.

Ketiga, seimbangkan antara kebutuhan berkebiatan pasif dan aktif. Membaca komik adalah jenia kegiatan pasif yang membuat anak tidak banyak bergerak, sedangkan kegiatan aktif adalah jenis kegiatan yang banyak menggerakkan tubuh. Kegiatan aktif akan mengembangkan kemampuan psikomotorik anak, sedangkan kebiasan membaca yang pasif ini lebih banyak menstimulasi kognisi intelektual anak. Maka agar psikomotorik maupun kognisinya berkembang, anak perlu dibiasakan untuk melakukan kedua jenis kegiatan tersebut secara seimbang.

M.M. Nimas Eki Suprawati, Psi., M.Si, dosen psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, taken from Kompas

0 comments:

 
© free template by Blogspot tutorial