Thursday, August 21, 2008

Lesson #4: Ayah dan Gadis Kecilnya

Apa yang seorang ayah lakukan dengan si putri akan berdampak jauh pada masa depannya. Sikap ayah terhadap anak perempuan juga sangat berbeda dibandingkan anak pria.

Ayah membedakan sikapnya terhadap bayi berdasar jenis kelamin, jauh sebelum buah hatinya itu lahir. Ayah bersikap lebih halus dan lemah lembut terhadap bayi perempuan dibanding pada bayi laki-lakinya. Bila ditelusuri lebih jauh, sikap ini berkait erat dengan harapan orang tua dan pola pikir masyarakat yang sangat mengakar.


Memperkuat peran jenis kelamin

Perbedaan sikap yang ditunjukkan ayah tidak hanya ketika anak masih bayi. Ayah juga memilih cara permainan yang berbeda sesuai jenis kelamin si kecil. Para ayah lebih senang mengajak anak perempuannya berbicara, dibanding mengajaknya bermain. Para ayah juga cenderung memilihkan mainan yang sesuai jenis kelamin anak.

Tanpa disadari para ayah, sikap tersebut mengarahkan dan menanamkan sikap feminin dalam diri anak perempuan mereka. Ini dinyatakan oleh Michael E. Lamb , dalam bukunya The Role of The Father in Child Development. Ia mengungkapkan, hubungan antara ayah dan anak perempuannya akan mempengaruhi kualitas feminin si gadis kecil.

Dengan meniru ibu dan mengamati reaksi ayah, seorang anak perempuan mengembangkan intuisi dan sikapnya dalam berhubungan dengan lawan jenis. Dengan cara ini pula si gadis kecil, kelak, akan mengasah kemampuannya untuk berhubungan dengan lawan jenis. Karenanya, ayah harus tetap menjaga sikap terhadap ibu di depan si kecil.

Lamb meyakini adanya hubungan sebab-akibat antara pengalaman seorang anak perempuan bersama ayahnya dengan kemampuan anak tersebut menjalin kasih sayang dengan orang lain di kemudian hari. Kenangan hubungan anak perempuan dengan ayahnya membuat ia lebih objektif menilai teman prianya. Hal ini juga membekalinya dengan kemampuan menjalin hubungan kasih yang lebih sehat kelak.

Feminin juga maskulin

Di mata seorang anak perempuan, ayah biasanya menawarkan dunia yang lebih luas dan menantang untuk dihadapi. Dari sang ayah, anak perempuan mempelajari otoritas, power , persaingan dalam bekerja, cara mengungkapkan kemarahan, cara mengelola uang, mengambil risiko dan mengembangkan citra diri. Bahkan, si anak perempuan itu tetap membutuhkan saran dari ayahnya mengenai karier, investasi, keuangan dan sebagainya, sampai ia dewasa. Setelah dewasa pun ternyata si anak perempuan ini tidak dapat melepaskan begitu saja bayang-bayang manis hubungannya dengan sang ayah tercinta.

Melihat kenyataan ini, para ayah sebaiknya introspeksi. Hindari tabiat buruk di depan si putri. You need to be a better man .

Jika Ayah Tak Ada

Dalam beberapa penelitian tercatat beberapa akibat tidak berperannya sosok ayah dalam kehidupan anak perempuannya. Si anak perempuan itu akan:

- Sulit menampilkan sifat-sifat feminin ketika tumbuh menjadi wanita dewasa.
- Selalu haus figur laki-laki. Namun, ia mudah kecewa jika laki-laki yang hadir dalam hidupnya tidak sesuai dengan gambaran laki-laki yang hadir dalam alam khayalnya.
- Sulit menjalankan peran sesuai jenis kelaminnya.
- Mudah merasa cemas bila berada diantara laki-laki

Dikutip dari http://www.balita-anda.indoglobal.com

0 comments:

 
© free template by Blogspot tutorial