Tuesday, April 15, 2008

sakit mata

sejak minggu malam kemarin, kami sekeluarga terkena penyakit mata merah, penyakit yang sangat mudah menular. Dimulai ketika Audrey tertular tantenya yang berkunjung ke rumah. Dalam waktu singkat hanya beberapa jam saja, mata Audrey mulai mengeluarkan kotoran mata yang banyak dan sering, kemudian matanya mulai memerah. Dimalam harinya papa dan mamanya juga terinfeksi. Senin pagi ketika kami terbangun dari tidur, kami semua tidak dapat langsung membuka mata karena terasa lengket oleh kotoran mata dan selaput di bola mata. Langsung saja kami beriisiatif untuk membeli obat mata ke apotik terdekat. Obat yang dibeli berupa salep dg merek Gara****n. Setelah diolesi, ternyata keesokan harinya Audrey mulai membaik, tetapi sebaliknya papa dan mamanya belum kunjung membaik. Sy memutuskan berobat ke dokter mata dan disanalah dokter menjelaskan kalau penyakit ini sedang endemik (baca: mewabah). Dokter memberikan 3 macam obat; saleb, tetes dan oral. Hari ini kondisiku dan istri mulai berangsur membaik, at least kondisi keparahannya kira-kira sudah berkurang 30%. Bengkap di kelopak dan kantung mata sudah berkurang, lalu warna merah pekat di bola mata sudah berkurang. Semula ada kekuatiran mengingat Rabu 16 April ada rencana keberangkatan ke Cina (lagi) untuk meeting technical aspect project Pembangkit Listrik Kuala Tanjung. Mudah2an kondisiku akan membaik pada saat keberangkatan.

Berikut ini artikel yang memuat keterangan seputar penyakit ini (diambil dari http://www.yastroki.or.id/read.php?id=186):
bulan bulan ini kita memang telah memasuki musim pancaroba sehingga terdapat berbagai penyakit yang khusus menyerang masyarakat dimusim pancaroba seperti influenza, batuk-pilek, radang paru dan radang mata. Radang mata menular atau epidemic keratoconyunctivitis (pharyngoconyunctival fever) biasanya disebabkan oleh virus yang termasuk golongan adenovirus yang menyerang mata dan saluran nafas sebelah atas. Selain itu terdapat golongan virus lain yang menyerang mata hingga merah dan berhubungan dengan infeksi virus yang menyerang usus namun jenis ini lebih jarang ditemukan di Indonesia. Dari keluhan keluarga ibu, kelihatannya penyakit yang diderita keluarga ibu termasuk virus yang menyerang mata dan saluran nafas.
Penularan virus biasanya terjadi melalui semburan titik ludah pada waktu bersin/batuk, melalui pegangan tangan secara langsung, atau melalui media lain yang tercemar adenovirus seperti saputangan, bantal tempat tidur, atau handuk Penyakit virus mata mempunyai masa inkubasi. Virus hanya bisa menginfeksi seseorang kalau terdapat luka-luka halus pada selaput putih mata yang ditimbulkan karena gosokan atau tekanan penderita langsung dimata karena terdapat rasa gatal pada mata. Tindakan ini menyebabkan terjadinya luka halus pada selaput bola mata dan adenovirus dapat masuk. Virus yg masuk akan meyebabkan rasa gatal yang lebih hebat, dan biasanya akan ditekan/digosok kembali oleh penderita.
Masa masuknya virus hingga timbulnya gejala berkisar sekitar 5 ? 12 hari. Gejala yang timbul biasanya bagian putih mata terlihat merah, keluar airmata yang banyak, rasa gatal, silau melihat cahaya terang dan rasa perih, serta biasasnya terkena pada kedua mata. Kadangkala kelenjar getah bening di depan telinga terasa membesar dan nyeri kalau dipegang, timbul pilek atau radang ringan disaluran nafas atas. Bila terdapat cairan mata bernanah, maka radang virus telah bertambah terinfeksi oleh kuman jenis lain dan perlu pengobatan oleh dokter.
Pada prinsipnya infeksi virus adalah penyakit yang akan sembuh sendiri tanpa diobati bila tidak terdapat infeksi dan kalau mata tidak ditekan/digosok. Ada beberapa kiat yang dapat diterapkan untuk mencegah penularan:
1. Penderita sakit mata merah:
a. Mata dilarang keras untuk digosok atau ditekan. Bila terdapat banyak air mata, sentuh ujung mata dengan tisu bersih agar cairan mata tidak menetes.
b. Cuci tangan dengan sabun sehabis menyentuh mata
c. Pisahkan kebutuhan pribadi seperti saputangan, bantal atau handuk dari orang lain
d. Pakai kaca mata warna hitam agar mata tidak silau.
2. Pada orang yang berinter aksi dengan penderita sakit mata:
a. Jangan memegang atau bertempelan pipi dengan penderita sakit mata merah.
b. Bila terpaksa memegang/dipegang, segera cuci tangan dengan sabun dan jangan menyentuh mata .
c. Jangan memegang/memakai milik pribadi penderita sakit mata merah.
d. Bila mata terasa gatal, upayakan jangan menggosok/menekan mata. Anda dapat menghilangkan rasa gatal dengan mengejapkan mata, mengusap kulit diatas alis atau menggerak-gerakkan kulit pipi dibawah mata.

Berikut ini ada links tambahan yang terkait dengan posting-an ini:
http://www.indomedia.com/sripo/2006/06/20/2006H17.pdf


Semoga teman2 bisa mengantisipasinya.

Salam
Prihandoko

0 comments:

 
© free template by Blogspot tutorial