Sabtu kemarin (May 31st, 08) aku diundang oleh Om Arry Kintamani gowes bareng ke Nawit, jalur Cross Country yg lagi semarak dikunjungi biker seputaran Jakarta dan Bekasi. Ditemani oleh Om Arry Kintamani, Om Theo Kopek, Om Andus Kopimoka, Om Dadi, Om Fariz, Om Yanto, Cak Sur, Om Rocky,
Om Budi, Pak Udin, Om Johny dan Om Felix kita berangkat dari starting point
di Kemang Pratama pukul 08.00 am. Report di bawah ini dari Cak Sur dan Om Dadi
akan merincinya:
Cak Sur's report:
Salam,
Caksur.
Om Dadi's Report:
Om-Om....
Sabtu 31 Mei kemarin saya, Om Farid dan Om Airfree nyobain trek ini ditemani rombongan tuan rumah ..Om Kinta, Pak Yanto, Om Kopimoka, Om Rocky, Om Budi , Om Johny, Om Felix, Pak Udin, Cak Sur, Om Kopek. ..(mudah2an sdh kesebut semua)
Jarak tempuh
Jarak menurut cyclo comp pp 69km, menurut GPS sekitar 66km.
Waktu tempuh Kemang Pratama 2 (“KP2”) – Nawit sekitar 3.5 jam berangkat jam 8 dari KP2 sampai di Nawit jam 11.30
Perjalanan balik Nawit-KP2 start jam 13.30, finish jam 16.00
Ride kali ini average speed menurut cyclocomp 12km/h
Gambaran trek
Trek sih mirip2 Cihuni tapi mostly adem dan lebih panjang…berkelok2 di kebon salak, bambu, perumahan penduduk, jalan desa/kecamatan, sawah, kebon orang dan….jemuran… jadi jarak 40an km wkt berangkat sama sekali gak boring (sbg gambaran: Bogor - Bintaro on road via Parung sekitar 47km one way)..….Ternyata di seputaran Bekasi/Cikarang masih ada yg adeemmmm...
Mengingat jarak tempuh yg lumayan, ya...musti cukup persiapan a/l biar gak gampang kram…
Laporan kuliner
Nungguin makanan matang lumayan lama (konon kabarnya pake kayu bakar bouww…), …tapi gak terlalu terasa krn sambil hahahihi ………
Menu: nasi-ikan mas baby-udang sungai-telor dadar-sambel-timun…….rasanya mantap bgt……nanti ada fotonya dari Caksur/Om Kopimoka
sedikit tambahan utk report trip kemarin:
Trek yg diambil kemarin memang dipilihkan yang adem (sekitar 75%) oleh guide kita (Pak Yanto & Om K). Namun demikian Om K diawal perjalanan sudah mengingatkan kalo trip ini jauh banget. Saya yg cuma terbiasa B2W di aspal mulus perkotaan memang agak terkaget-kaget dengan jarak trek ini, sampai-sampai otot betis ini ketarik hampir kram....pertanda fisik tidak siap...
Salut utk teman2 gebraker dan juga Om Dadi dan Om Fariz yg endurancenya OK banget. Awalnya sy terheran2 dengan power dan speed Om Kintamani, Om Yanto, Om Kopimoka, Om Felix, Om Johny, Om Rocky, Cak Sur, Pak Udin, Om Kopek, Om sairin, dan Om Joko yg luar biasa...Salut!
pelajaran pertama: fisik harus disiapkan sebaik mungkin di trek ini, endurance harus dilatih dan ditingkatkan utk jalani trek ini.
View dan panorama trek ini memang indah, lebih dari 3 kali kita membelah persawahan, beberapa kali menyeberang saluran air persawahan dan kali kecil di atas titian bambu. sekarang ini sedang musim tanam, sehingga semua sawah terlihat hijau. Apalagi ketika mendekati perkampungan penduduk, kebun salak dimana-mana, adem banget dibawahnya, disini udara terasa fresh dan sejuk banget...saking teduhnya, dibawah pohon2 salak ini trek terasa gelap, hampir tidak ada cahaya matahari menerobos. Mungkin udara segar dibawah pepohonan inilah yg menambah semangat dan memberi tambahan tenaga utk sampai ke warung sederhana di ujung Nawit sana dimana makanan sederhana yg lezat telah menanti. Pelajaran kedua: Nawit memang indah.
Thanks utk gebraker yg sudah ngundang sy utk merasakan serunya trek ini, thanks utk Om K dan Om Yanto yg sudah bawa kita lewat jalur yg adem dan menyenangkan. Thanks utk Cak Sur atas balsem ajaibnya yg memungkinkan kaki ini kembali gowes, thanks Om Johny utk cincau yg menyegarkan, thanks to other yg sudah sabar mendampingi newbie ini. Sorry banget kemarin sudah menghambat speed teman2.
Mudah2an bisa gabung lagi tgl 14 Juni mendatang.
Quote from: kupluk on June 02, 2008, 01:11:45 PM
Halo,
Saya juga mo share sedikit tentang track Nawit ini secara kebetulan kemarin sy termasuk nubie yang pertama kali ikutan dari rumah on K
Utk track, sudah di sampaikan oleh om Dadi, jadi nggak perlu ditambah. Pokokke recommended banget bagi yang suka track XC. Teduh, pemandangan okay, bisa blusak blusuk kampung, banyak variasi, etc.....makan di Nawit juga wokeh....
Tapi juga diingat, bahwa perjalanan 70km memerlukan persiapan fisik yang cukup, tidur cukup dan yang lebih penting harus disiapkan energi yang cukup juga (misal sarapan dulu atau minum yg manis2, etc), disamping perlu pemanasan yang cukup juga. Sedemikian okehnya trek ini, sampai2 kita bisa terburu nafsu untuk ikut jadi pembalap ........ Tapi jangan dipaksa lho, kalau nggak kuat ya istirahat aja dulu, ambil nafas, mulihin tenaga, dll karena banyak sekali tempat tempat teduh yang bisa kita pakai untuk istirahat.
Overal, track ini bener2 wokeh, cuma kita juga harus bener bener siapin fisik kita utk bisa melahap 70km PP dengan baik....
Wassalam....
Om Budi, Pak Udin, Om Johny dan Om Felix kita berangkat dari starting point
di Kemang Pratama pukul 08.00 am. Report di bawah ini dari Cak Sur dan Om Dadi
akan merincinya:
Cak Sur's report:
Nawit edisi Survey hari sabtu tgl 31mei 08 dan persiapan goez bareng tgl 14juni2008...
Seperti biasa.. Caksur yg menulis di milis gebraker dan selalu siap dgn poto2nya........
Monggo Caksur....
Dear All,
Mungkin kita masih ingat pepatah "Banyak jalan menuju Roma" yang sangat
terkenal itu dan pepatah itu pula yang ditiru oleh GeBrakers, yaitu
untuk mencapai suatu tujuan gowes tidak harus selalu melalui trek yang
sama akan tetapi bisa explore dengan mencari trek-trek yang lain
walaupun tujuannya tetap yang itu-itu juga.
Nah kemaren hari Sabtu geBrakers ingin mempraktekkan pepatah tsb dengan
perbuatan yang nyata dan bukan cumcrit (cuman cerita) hiks.....berangkat
dari Kemang Pratama 2 sekitar jam 6 lewat 75 menit, sebenarnya cukup
banyak geBraker yang gowes dan saya perlu absen dulu supaya yang tidak
termasuk dalam daftar hadir ini bisa masuk pada daftar hadir selanjutnya
hiks. Terlihat yang hadir Pak Hartono, Aidil, Anto, Aydi, Arry, Caksur,
Ilman, Hadi, Theo, Pri, dan 3 (tiga) orang sahabat dari milist
Sepedaku.Com yaitu Mas Farid dari BSD, Mas Dadi dari Bintaro, Mas
Handoko (Airfree) dari Cibubur, dan bertambah lagi dengan geBrakers
lainnya di Narogong yaitu Pak Yanto, Budi Waarist, Rocky, Andus, Johny
Harapan, Flixire dan satu orang Biker dari Tambun yaitu Pak Udin.
Setelah geBrakers berkumpul semua di Alung (Toko Sepeda) maka sesuai
kesepakatan sebelumnya di Milist maka diputuskan akan gowes menuju NAWIT
dan ditunjuklah Foredernya Pak Yanto, sehabis geBrakers mengecek
kelayakan dari tunggangannya masing-masing misalnya menambah angin dari
ban-ban atau mengecek rem dan bahkan menyetel sadel apakah sudah pas
ketinggiannya dll, maka berangkatlah geBrakers menuju Nawit.
Selalu ada kejadian menarik setiap gebrakers gowes bareng, kemaren hari
Sabtu terjadi lagi ketika Pak Yanto selaku foreder begitu start langsung
tancap gas, sebenarnya dalam hati saya heran campur bingung, sarapan apa
sebelumnya Pak Yanto ini, sarapan besi ato material kale, soalnya beliau
langsung ngacir kesetanan bak Lewis Hamilton pembalap yang lagi ngetop
namanya di Formula 1, Pak Yanto sebenarnya posturnya sedang-sedang saja
tidak setinggi Mas Arry tetapi tidaklah kecil seperti Ucok Baba, usianya
hampir sweet..sewidak, don't judge the book by the cover, dengan
penampilan tsb sebenarnya Pak Yanto cocoknya sebagai ustadz yang selalu
itikab di Masjid dan bukan sebagai Biker hiks.. tetapi ternyata beliau
ini sangat trengginas dan kayak nggak punya udel karena kowat sekalee
klo sudah berada diatas tunggangan kesayangannya, dengan sedikit
membungkuk sehingga badannya hampir sejajar dengan jalan maka beliau
akan gowes sesuai order, maksudnya mau speed ok mau kalem ok atau
istilah kerennya pebisnis LMGA (Lu Mau Gua Ada hiks)... Dan beliau ini
sudah hafal betul trek menuju Nawit walaupun tanpa berbekal GPS, mungkin
saja beliau ini juga banyak simpanannnya di Nawit hiks... (maksudnya
simpanan tanah tak iye..)
Beliau gowes tidak melewati jalan yang sudah dihafal diluar kepala oleh
geBraker lain yaitu Pakemnya, klo ke Nawit harus melewati Ciketing Asem,
ternyata beliau tidak melewati Ciketing Asem tsb sehingga rombongan
terpecah menjadi 2 group. Yaitu groupnya Pak Yanto dan groupnya Pak
Aidil cs yang setia setiap saat (Rexona kaleee) yang selalu mampir di
Ciketing Asem. Kebetulan saya start di bagian depan dan meminjam istilah
man-treman-treman geBraker lain yaitu "Biar nggak ketinggalan" saya
dengan Tapere-pere (bhs padang) maksudnya terbirit-birit masuk di group
Pak Yanto bersama-sama Arry, Theo, Andus, Johny Harapan, Felixire dan 3
orang sahabat dari sepedaku.com (Farid, Handoko & Dadi). Kami sempat
menunggu beberapa saat di pertigaan sebelum masuk offroad tetapi
ternyata setelah ditunggu sekian lama tidak muncul gebraker lain, maka
diputuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Trek yang dilalui kali ini cukup teduh dengan melewati beberapa pematang
sawah dan pingiran sawah dimana trek sebelah kiri pepohonan rumpun bambu
sedangkan sebelah kanan pematang sawah yang cukup dalam, kemudian
melewati jalanan perkampungan yang berliku, menyusuri TPA Bantar Gebang
dan sampailah kami di trek Jalur Pipa Gas (JPG), cukup panjang trek ini
dan mulailah terdengar "erangan desah tersengal dan raungan
kenikmatan"....eh maksudnya terdengar nafas kecapekan dan teriakan wah
bagus juga trek ini dsb....wat el..
Disalah satu pengkolan (pertigaan) kami bertemu dengan Mr. Djoko Amstrong yang
solo karier gowes sendirian, katanya beliau akan ke
Kota Wisata, sempat gowes bareng sebentar, kemudian Pak Djokopun
meneruskan perjalanannya. Pak Theo juga setelah menerima telepon
kemudian memutuskan kembali pulang karena suatu kepentingan yang tidak
diceritakan. Diujung jalan JPG deket Sengon ini kami bertemu dengan Budi
Waarist, Rocky dan Pak Udin yang sudah menunggu & menurut Budi bahwa
gebraker lainnya menuju Tlajung.
Dan rombongan kami yang semakin panjang ini dengan bergabungnya Budi,
Rocky dan Pak Udin tsb kemudian melanjutkan ke Nawit dengan melalui
jalur yang adem-suradem, menembus kebun Salak, kebun Bambu dan
berkelok-kelok diantara rumah-rumah penduduk yang masih tradisional,
enak treknya tapi sulit dihafal. Akhirnya kami tiba di warung tempat
biasa geBraker nongkrong sekitar jam 11.15 dan tercatat di alat pengukur
jarak (apa namanya euy pohok) di sepedanya Handoko terekam 41 Km sejak
berangkat dari KP 2 sampai ke Nawit.
Di warung Nawit tsb sudah banyak rombongan lain yang sudah datang
duluan, rombongan dari Ciketing Asem & rombongan dari group Suzuki, jadi
seperti Tumplek Blek aja. Setelah menunggu makanan yang cukup lama
karena baru dimasak dengan lauk andalan "Hidangan Menakjubkan" yaitu
ikan goreng, udang goreng, telor dadar & sambel + lalap mentimun, maka
kamipun pulang dengan melalui trek pintas dan sampai di KP 2 sekitar jam
16.00.
Dalam perjalanan pulang ini saya sempat ngobrol dengan Mas Handoko
Airfree bahwa nampaknya geBrakers perlu mempersiapkan perjalanan ke
Nawit pada saat menjadi tuan rumah dari Biker Sepedaku.Com tanggal 14
Juni 2008 dengan matang, misalnya perlu tim sweeper (Ojek) dan bagaimana
antisipasi klo ada yang cidera (kram) dll..
Sebagaimana biasa terlampir foto-foto gowes Sabtu kemaren dan sampai
ketemu Sabtu depan dengan trek yang berbeda.
Seperti biasa.. Caksur yg menulis di milis gebraker dan selalu siap dgn poto2nya........
Monggo Caksur....
Dear All,
Mungkin kita masih ingat pepatah "Banyak jalan menuju Roma" yang sangat
terkenal itu dan pepatah itu pula yang ditiru oleh GeBrakers, yaitu
untuk mencapai suatu tujuan gowes tidak harus selalu melalui trek yang
sama akan tetapi bisa explore dengan mencari trek-trek yang lain
walaupun tujuannya tetap yang itu-itu juga.
Nah kemaren hari Sabtu geBrakers ingin mempraktekkan pepatah tsb dengan
perbuatan yang nyata dan bukan cumcrit (cuman cerita) hiks.....berangkat
dari Kemang Pratama 2 sekitar jam 6 lewat 75 menit, sebenarnya cukup
banyak geBraker yang gowes dan saya perlu absen dulu supaya yang tidak
termasuk dalam daftar hadir ini bisa masuk pada daftar hadir selanjutnya
hiks. Terlihat yang hadir Pak Hartono, Aidil, Anto, Aydi, Arry, Caksur,
Ilman, Hadi, Theo, Pri, dan 3 (tiga) orang sahabat dari milist
Sepedaku.Com yaitu Mas Farid dari BSD, Mas Dadi dari Bintaro, Mas
Handoko (Airfree) dari Cibubur, dan bertambah lagi dengan geBrakers
lainnya di Narogong yaitu Pak Yanto, Budi Waarist, Rocky, Andus, Johny
Harapan, Flixire dan satu orang Biker dari Tambun yaitu Pak Udin.
Setelah geBrakers berkumpul semua di Alung (Toko Sepeda) maka sesuai
kesepakatan sebelumnya di Milist maka diputuskan akan gowes menuju NAWIT
dan ditunjuklah Foredernya Pak Yanto, sehabis geBrakers mengecek
kelayakan dari tunggangannya masing-masing misalnya menambah angin dari
ban-ban atau mengecek rem dan bahkan menyetel sadel apakah sudah pas
ketinggiannya dll, maka berangkatlah geBrakers menuju Nawit.
Selalu ada kejadian menarik setiap gebrakers gowes bareng, kemaren hari
Sabtu terjadi lagi ketika Pak Yanto selaku foreder begitu start langsung
tancap gas, sebenarnya dalam hati saya heran campur bingung, sarapan apa
sebelumnya Pak Yanto ini, sarapan besi ato material kale, soalnya beliau
langsung ngacir kesetanan bak Lewis Hamilton pembalap yang lagi ngetop
namanya di Formula 1, Pak Yanto sebenarnya posturnya sedang-sedang saja
tidak setinggi Mas Arry tetapi tidaklah kecil seperti Ucok Baba, usianya
hampir sweet..sewidak, don't judge the book by the cover, dengan
penampilan tsb sebenarnya Pak Yanto cocoknya sebagai ustadz yang selalu
itikab di Masjid dan bukan sebagai Biker hiks.. tetapi ternyata beliau
ini sangat trengginas dan kayak nggak punya udel karena kowat sekalee
klo sudah berada diatas tunggangan kesayangannya, dengan sedikit
membungkuk sehingga badannya hampir sejajar dengan jalan maka beliau
akan gowes sesuai order, maksudnya mau speed ok mau kalem ok atau
istilah kerennya pebisnis LMGA (Lu Mau Gua Ada hiks)... Dan beliau ini
sudah hafal betul trek menuju Nawit walaupun tanpa berbekal GPS, mungkin
saja beliau ini juga banyak simpanannnya di Nawit hiks... (maksudnya
simpanan tanah tak iye..)
Beliau gowes tidak melewati jalan yang sudah dihafal diluar kepala oleh
geBraker lain yaitu Pakemnya, klo ke Nawit harus melewati Ciketing Asem,
ternyata beliau tidak melewati Ciketing Asem tsb sehingga rombongan
terpecah menjadi 2 group. Yaitu groupnya Pak Yanto dan groupnya Pak
Aidil cs yang setia setiap saat (Rexona kaleee) yang selalu mampir di
Ciketing Asem. Kebetulan saya start di bagian depan dan meminjam istilah
man-treman-treman geBraker lain yaitu "Biar nggak ketinggalan" saya
dengan Tapere-pere (bhs padang) maksudnya terbirit-birit masuk di group
Pak Yanto bersama-sama Arry, Theo, Andus, Johny Harapan, Felixire dan 3
orang sahabat dari sepedaku.com (Farid, Handoko & Dadi). Kami sempat
menunggu beberapa saat di pertigaan sebelum masuk offroad tetapi
ternyata setelah ditunggu sekian lama tidak muncul gebraker lain, maka
diputuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Trek yang dilalui kali ini cukup teduh dengan melewati beberapa pematang
sawah dan pingiran sawah dimana trek sebelah kiri pepohonan rumpun bambu
sedangkan sebelah kanan pematang sawah yang cukup dalam, kemudian
melewati jalanan perkampungan yang berliku, menyusuri TPA Bantar Gebang
dan sampailah kami di trek Jalur Pipa Gas (JPG), cukup panjang trek ini
dan mulailah terdengar "erangan desah tersengal dan raungan
kenikmatan"....eh maksudnya terdengar nafas kecapekan dan teriakan wah
bagus juga trek ini dsb....wat el..
Disalah satu pengkolan (pertigaan) kami bertemu dengan Mr. Djoko Amstrong yang
solo karier gowes sendirian, katanya beliau akan ke
Kota Wisata, sempat gowes bareng sebentar, kemudian Pak Djokopun
meneruskan perjalanannya. Pak Theo juga setelah menerima telepon
kemudian memutuskan kembali pulang karena suatu kepentingan yang tidak
diceritakan. Diujung jalan JPG deket Sengon ini kami bertemu dengan Budi
Waarist, Rocky dan Pak Udin yang sudah menunggu & menurut Budi bahwa
gebraker lainnya menuju Tlajung.
Dan rombongan kami yang semakin panjang ini dengan bergabungnya Budi,
Rocky dan Pak Udin tsb kemudian melanjutkan ke Nawit dengan melalui
jalur yang adem-suradem, menembus kebun Salak, kebun Bambu dan
berkelok-kelok diantara rumah-rumah penduduk yang masih tradisional,
enak treknya tapi sulit dihafal. Akhirnya kami tiba di warung tempat
biasa geBraker nongkrong sekitar jam 11.15 dan tercatat di alat pengukur
jarak (apa namanya euy pohok) di sepedanya Handoko terekam 41 Km sejak
berangkat dari KP 2 sampai ke Nawit.
Di warung Nawit tsb sudah banyak rombongan lain yang sudah datang
duluan, rombongan dari Ciketing Asem & rombongan dari group Suzuki, jadi
seperti Tumplek Blek aja. Setelah menunggu makanan yang cukup lama
karena baru dimasak dengan lauk andalan "Hidangan Menakjubkan" yaitu
ikan goreng, udang goreng, telor dadar & sambel + lalap mentimun, maka
kamipun pulang dengan melalui trek pintas dan sampai di KP 2 sekitar jam
16.00.
Dalam perjalanan pulang ini saya sempat ngobrol dengan Mas Handoko
Airfree bahwa nampaknya geBrakers perlu mempersiapkan perjalanan ke
Nawit pada saat menjadi tuan rumah dari Biker Sepedaku.Com tanggal 14
Juni 2008 dengan matang, misalnya perlu tim sweeper (Ojek) dan bagaimana
antisipasi klo ada yang cidera (kram) dll..
Sebagaimana biasa terlampir foto-foto gowes Sabtu kemaren dan sampai
ketemu Sabtu depan dengan trek yang berbeda.
Salam,
Caksur.
Om Dadi's Report:
Om-Om....
Sabtu 31 Mei kemarin saya, Om Farid dan Om Airfree nyobain trek ini ditemani rombongan tuan rumah ..Om Kinta, Pak Yanto, Om Kopimoka, Om Rocky, Om Budi , Om Johny, Om Felix, Pak Udin, Cak Sur, Om Kopek. ..(mudah2an sdh kesebut semua)
Jarak tempuh
Jarak menurut cyclo comp pp 69km, menurut GPS sekitar 66km.
Waktu tempuh Kemang Pratama 2 (“KP2”) – Nawit sekitar 3.5 jam berangkat jam 8 dari KP2 sampai di Nawit jam 11.30
Perjalanan balik Nawit-KP2 start jam 13.30, finish jam 16.00
Ride kali ini average speed menurut cyclocomp 12km/h
Gambaran trek
Trek sih mirip2 Cihuni tapi mostly adem dan lebih panjang…berkelok2 di kebon salak, bambu, perumahan penduduk, jalan desa/kecamatan, sawah, kebon orang dan….jemuran… jadi jarak 40an km wkt berangkat sama sekali gak boring (sbg gambaran: Bogor - Bintaro on road via Parung sekitar 47km one way)..….Ternyata di seputaran Bekasi/Cikarang masih ada yg adeemmmm...
Mengingat jarak tempuh yg lumayan, ya...musti cukup persiapan a/l biar gak gampang kram…
Laporan kuliner
Nungguin makanan matang lumayan lama (konon kabarnya pake kayu bakar bouww…), …tapi gak terlalu terasa krn sambil hahahihi ………
Menu: nasi-ikan mas baby-udang sungai-telor dadar-sambel-timun…….rasanya mantap bgt……nanti ada fotonya dari Caksur/Om Kopimoka
sedikit tambahan utk report trip kemarin:
Trek yg diambil kemarin memang dipilihkan yang adem (sekitar 75%) oleh guide kita (Pak Yanto & Om K). Namun demikian Om K diawal perjalanan sudah mengingatkan kalo trip ini jauh banget. Saya yg cuma terbiasa B2W di aspal mulus perkotaan memang agak terkaget-kaget dengan jarak trek ini, sampai-sampai otot betis ini ketarik hampir kram....pertanda fisik tidak siap...
Salut utk teman2 gebraker dan juga Om Dadi dan Om Fariz yg endurancenya OK banget. Awalnya sy terheran2 dengan power dan speed Om Kintamani, Om Yanto, Om Kopimoka, Om Felix, Om Johny, Om Rocky, Cak Sur, Pak Udin, Om Kopek, Om sairin, dan Om Joko yg luar biasa...Salut!
pelajaran pertama: fisik harus disiapkan sebaik mungkin di trek ini, endurance harus dilatih dan ditingkatkan utk jalani trek ini.
View dan panorama trek ini memang indah, lebih dari 3 kali kita membelah persawahan, beberapa kali menyeberang saluran air persawahan dan kali kecil di atas titian bambu. sekarang ini sedang musim tanam, sehingga semua sawah terlihat hijau. Apalagi ketika mendekati perkampungan penduduk, kebun salak dimana-mana, adem banget dibawahnya, disini udara terasa fresh dan sejuk banget...saking teduhnya, dibawah pohon2 salak ini trek terasa gelap, hampir tidak ada cahaya matahari menerobos. Mungkin udara segar dibawah pepohonan inilah yg menambah semangat dan memberi tambahan tenaga utk sampai ke warung sederhana di ujung Nawit sana dimana makanan sederhana yg lezat telah menanti. Pelajaran kedua: Nawit memang indah.
Thanks utk gebraker yg sudah ngundang sy utk merasakan serunya trek ini, thanks utk Om K dan Om Yanto yg sudah bawa kita lewat jalur yg adem dan menyenangkan. Thanks utk Cak Sur atas balsem ajaibnya yg memungkinkan kaki ini kembali gowes, thanks Om Johny utk cincau yg menyegarkan, thanks to other yg sudah sabar mendampingi newbie ini. Sorry banget kemarin sudah menghambat speed teman2.
Mudah2an bisa gabung lagi tgl 14 Juni mendatang.
Quote from: kupluk on June 02, 2008, 01:11:45 PM
Halo,
Saya juga mo share sedikit tentang track Nawit ini secara kebetulan kemarin sy termasuk nubie yang pertama kali ikutan dari rumah on K
Utk track, sudah di sampaikan oleh om Dadi, jadi nggak perlu ditambah. Pokokke recommended banget bagi yang suka track XC. Teduh, pemandangan okay, bisa blusak blusuk kampung, banyak variasi, etc.....makan di Nawit juga wokeh....
Tapi juga diingat, bahwa perjalanan 70km memerlukan persiapan fisik yang cukup, tidur cukup dan yang lebih penting harus disiapkan energi yang cukup juga (misal sarapan dulu atau minum yg manis2, etc), disamping perlu pemanasan yang cukup juga. Sedemikian okehnya trek ini, sampai2 kita bisa terburu nafsu untuk ikut jadi pembalap ........ Tapi jangan dipaksa lho, kalau nggak kuat ya istirahat aja dulu, ambil nafas, mulihin tenaga, dll karena banyak sekali tempat tempat teduh yang bisa kita pakai untuk istirahat.
Overal, track ini bener2 wokeh, cuma kita juga harus bener bener siapin fisik kita utk bisa melahap 70km PP dengan baik....
Wassalam....
0 comments:
Post a Comment